IKHLASUNNIYAH



A.   Makna ikhlasunniyah
Secara bahasa, ikhlasunniyah berasal dari dua suku kata bahasa Arab, yaitu al-ikhlas dan an-niyat. Asal kata dari kata ikhlas adalah khalasha yang artinya bersih atau murni. Dan an-niyatu berasal dari kata al-qoshdu yang artinya maksud atau tujuan.

Sehingga, ikhlasunniyah menurut istilah artinya adalah membersihkan maksud dan motivasi kepada Alloh dari maksud dan niat lain. Dan hanya mengkhususkan Alloh Azzawa Jalla sebagai tujuan dalam berbuat.

B.   Perintah beramal dengan ikhlas
a.   Al-bayyinah ayat 5 :
“padahal mereka hanya diperintah menyembah alloh, dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama ,dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itu adalah Agama yang lurus (benar)”
b.   QS. Al-a’raf ayat 29 :
“katakanlah, ‘Tuhanku menyuruhku berlaku adil. Hadapkanlah wajahmu (kepada Alloh) pada setiap saat, dan senbahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah semata-mata henya kepada-Nya. Kamu akan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan semula’.”
c.   QS. Al-kahfi aya 110 :
“Katakanlah (Muhamad), sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu ,yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka barang siapa yang mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia menyekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepadanya”.
C.   Urgensi atau pentingnya ikhlasunniyah
1.   Ikhlasunniyah merupakan ruhnya amal.
2.   Ikhlasunniyah merupakan salah satu syarat diterimanya ibadah.
“Alloh Azza wa jalla tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas dalam mencari keridhoan-Nya semata”. (HR. Abu Daud dan An-Nasa’i)
3.   Ikhlasunniyah merupakan penentu nila atau kualitas amal. Hal ini dijelaskan dalam QS. Annisa ayat 125 :
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas berserah diri kepada Alloh, sedang dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Alloh telah memilih Ibrahim menjadi kesayangan-Nya”.
Begitu juga dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari Muslim berikut :
“sesungguhnya segala amal perbuatan tergantung pada niat, dan bahwasanyabgi tiap-tiap orang opa yang ia niatkan. Maka barang siapa yang hijrah menuju (ridha) Alloh dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Alloh dan Rosul-Nya. Barang siapa yang hijra h karena dunia (harta dan kemegahan dunia), atau seorang wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya itu kearah yang ditujunya”.
4.   Ikhlasunniyah bisa mndatangkan berkah dan pahala.
Hal ini dijelaskan Alloh dalam QS. Al-Baqirah ayat 262 :
“ Orang yang menginfakan hartanya dijaan Alloh, kemudian tidak meniringi apayang diinfakan itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), mereka memperoleh pahala disisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.”
D.   Cara menumbuhkan ikhlasunniyah
1.   Memerangi kesenangan hawa nafsu dunia.
2.   Menyadari bahwa segala aspek kegitan sorang muslim adalah beribadah kepada Alloh.
3.   Beserah diri dan berdo’a kepada Alloh.


(Materi artikel ini sebagian besar diambil dari buku_mentoring_Islam_elektronik). 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SU’UDZON DAN HUSNUDZON

HADITS TENTANG MENCARI ILMU