TOLERANSI DALAM ISLAM
TIDAK ADA TOLERANSI DALAM AQIDAH
Kita
harus merasa prihatin akan kesalahan pemahaman dalam konsep toleransi beragama,yang
sudah menjamur dikalngan umat islam saat ini. Betapa tidak, masih ada sebagian
umat islam di sekitar kita (atau bahkan kita) yang memiliki pemahamaman bahwa
semua agama adalah sama dan benar. Dan mereka sebut ini sebagai “toleransi
antar umat bragama”. Tentu saja pemahaman seperti ini adalaqh pemahaman yang salah, engingat konsep toleransi dalam beragama dalam islam bukanlah mengakui
dan membenarkan semua agama. Karena sesungguhnya bagi umat islam, agama yang benar dan diridhoi Alloh hanyalah
Islam. Seperti yang disampaikan oleh Umar Ibnu Sa’dan ,bahwa ; “toleransi bukan
mengakui semua agama sama. Apalagi membenarkan tata cara beribadah umat
beragama lain. Toleransi adalah mengakui adanya keberagaman keyakinan dan
kepercayaan dimasyarakat, tanpa mencampuri urusan keimanan, kegiatan, tata cara
dan ritual peribadahan agama lain.” (Sumber : facebook. 91,8 Kiss FM Aceh).
Kita
sudah terbiasa mendengar perayaan-perayaan seperti nata,hallowin,tahun
baruan,april move,nyepi, dan lain-lain. Bahkan bukan hanya terbiasa mendengar
perayaan-perayaan seperti itu, tetapi kita (umat isalm) juga sering hanyut
didalamnya, ikut merayakannya dengan mengucapkan selamat, memakai kostum
sinterklas seperti pada hari natal misalnya,meniup terompet dan menyalakan
kembang api pada tahun baru, dan lain-lain.
Kelihatannya ini hanyalah hal sepele. Tetapi, dengan kita membenarkan,menyerupai,
dan ikut merayakan perayaan-perayaan agama lain, menunjukan bahwa kita tak ubah
nya seperti mereka, orang-orang kafir.
Jangan
sampai kita masuk dalam kategori orang yang disebutkan dalam hadits....
“barang
siapa yang mengikuti suatu kaum,maka dia masuk kedalam golongannya”
Jika
kita membenarkan agama mereka (orang kafir), ikut merayakan hari-hari besar
mereka, mengikuti gaya hidupnya dan
berdandan seperti mereka, apa bedanya kita dengan mereka?.
Masalah
yang menimpa umat islam ini bukanlah masalah yang sepele, karena ini merupakan
urusan aqidah atau keimanan yang harus dijaga dan dirawat dengan baik. Bukan
hanya oleh priadi saja, tetapi juga harus kita jaga secara berjamaah, secara
benar, terukur dan terkonsep.
Haruslah
menjadi catatan bagi kita, bahwa “tidak ada istilah toleransi dalam hal aqidah
ibadah. Karena bagi kita umat islam, agama yang diridhoi disisi alloh hanyalah
agama Islam. Dan toleransi hanyalah
dalam urusan mu’amalah dan sosial saja”.
Komentar
Posting Komentar